Event

Peran Stres dan Tidur dalam Risiko Kanker Payudara yang Sering Diabaikan

Ditinjau oleh dr. Devi Elora - KALGen Academia Team
06 November 2025
Bagikan
Share to Facebook Share to Twitter Share to Whatsapp

Ketika kita membicarakan risiko Kanker Payudara, yang biasa terlintas adalah faktor‑faktornya yang umum seperti riwayat keluarga, usia, hormon, atau gaya hidup. Namun, ada dua aspek yang sering tak cukup mendapat perhatian: stres dan kualitas tidur, yang ternyata memiliki hubungan menarik dengan kanker payudara, meskipun bukan sebagai penyebab tunggal yang pasti. Artikel ini akan mengajak Anda untuk memahami bagaimana stres dan tidur saling terkait dengan risiko kanker payudara, apa yang menunjukkan riset, serta apa maknanya untuk kehidupan sehari‑hari.


Mengapa Stres dan Tidur Layak Dibincangkan

Setiap hari kita menghadapi berbagai tekanan: pekerjaan, keluarga, perubahan hidup, kehilangan, dan sebagainya. Begitu pula, semakin banyak orang yang mengalami tidur tidak nyenyak, terbangun berkali‑kali, atau jam tidur yang kurang maupun terlalu banyak. Kedua kondisi ini bisa terasa “biasa”, tetapi ketika terjadi terus‑menerus, mereka bisa memicu rangkaian perubahan dalam tubuh yang berdampak jauh.

Untuk kanker payudara, banyak penelitian fokus pada faktor klasik seperti hormon estrogen, genetika, atau pola reproduksi. Situs populer kesehatan menyebut bahwa faktor risiko termasuk usia, riwayat keluarga, dan paparan hormon. Namun, semakin banyak ilmuwan yang mencoba melihat peran yang agak “tidak kasat mata” seperti stres yang berkepanjangan dan tidur yang buruk, sehingga membuka celah bagi kanker untuk muncul atau berkembang.


Bagaimana Stres Bisa Berperan

Stres itu sendiri bukanlah hal tunggal yang secara langsung terbukti menjadi penyebab kanker payudara. Namun, ada beberapa mekanisme yang memungkinkan stres memainkan peran tidak langsung.

Sebuah tinjauan sistematis menyimpulkan bahwa wanita yang mengalami kejadian kehidupan yang sangat menekan atau yang dipersepsikan sebagai stres tinggi memiliki sedikit peningkatan risiko timbulnya kanker payudara dibanding yang tidak. Sebagai contoh, studi menunjukkan Odds Ratio (OR) sekitar 1,5 untuk perempuan yang mengalami kejadian hidup negatif yang sangat stres dibanding yang tidak. Tetapi di sisi lain, studi lain justru menemukan bahwa stres yang dilaporkan secara umum tidak menunjukkan peningkatan risiko secara bermakna. Dengan kata lain: bukti belum tunggal dan pasti.

Lalu apa yang membuat stres bisa “masuk” ke jalur risiko kanker? Beberapa hipotesis berikut bisa membantu memahaminya:

  • Stres kronis dapat memengaruhi sistem imun tubuh, sehingga kemampuan tubuh untuk mendeteksi dan menghancurkan sel‑anato­mis abnormal bisa menurun.

  • Stres dapat memicu hormon‑stres seperti kortisol, adrenalin, yang apabila terus‑menerus tinggi bisa mengganggu keseimbangan hormon lain termasuk hormon seks dan inflamasi yang berpotensi memengaruhi perkembangan sel kanker. Sebagai contoh, studi menyebut bahwa “beban alostatik” (allostatic load), yaitu efek jangka panjang dari paparan stres, dikaitkan dengan hasil pengobatan yang lebih buruk pada pasien kanker payudara.

  • Perempuan yang berada dalam kondisi stres tinggi mungkin melakukan coping (cara menghadapinya) yang kurang sehat, misalnya lebih banyak merokok, kurang aktif, makan tidak teratur, dimana hal-hal tersebut dikenal sebagai faktor risiko kanker sendiri.

Jadi, walau stres belum terbukti sebagai “penyebab kanker payudara” secara tunggal, ia bisa menjadi salah satu “teman sejalan” yang memudahkan munculnya kondisi di mana kanker bisa berkembang.


Tidur: Tidak Cukup atau Terlalu Banyak, Keduanya Bermasalah

Ketika kita tidur, tubuh kita melakukan proses sangat penting: memperbaiki sel, mengatur hormon, serta menjalankan fungsi biologis yang membantu memulihkan dari aktivitas sehari‑hari. Jika tidur terganggu (mencakup durasi tidur yang terlalu sedikit, kualitasnya buruk, atau jam biologis yang tidak konsisten) maka proses‑proses tersebut bisa tidak optimal.

Menurut organisasi American Cancer Society, ada bukti bahwa tidur yang terlalu singkat (misalnya 4‑5 jam per malam) atau bahkan tidur yang terlalu lama (>9 jam) bisa dikaitkan dengan peningkatan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker payudara. Sebuah studi khusus menemukan bahwa perempuan dengan durasi tidur panjang memiliki risiko kanker payudara yang sedikit lebih tinggi, terutama jenis yang reseptor estrogennya positif.

Selain jumlah jam, gangguan ritme sirkadian (misalnya begadang atau bekerja malam) bisa menge‑gang produksi melatonin, hormon yang terkait dengan pengaturan tidur dan juga memiliki efek pelindung terhadap sel‑sel tubuh dari kerusakan. Sebagai contoh, studi di India menemukan bahwa pola tidur yang buruk dan tidur yang tidak teratur dikaitkan dengan OR hingga lebih dari 11 untuk kanker payudara dalam sampel mereka.

Memang, bukti belum secara mutlak mengatakan bahwa “tidur buruk secara pasti menyebabkan kanker payudara”. Tapi cukup banyak temuan yang menyiratkan bahwa tidur yang berkualitas rendah dapat menjadi salah satu faktor pemicu kondisi biologis yang memungkinkan kanker berkembang.


Menghubungkan Stres dan Tidur ke Risiko Kanker Payudara

Ketika kita melihat mekanisme stres dan mekanisme tidur, kita dapat memahami bagaimana keduanya bisa saling memperkuat satu sama lain dan kemudian bersama‑sama berpotensi meningkatkan risiko kanker payudara.

Misalnya, ketika seseorang stres kronis, hormon stres bisa tinggi dan ritme tidur bisa terganggu (sulit tidur, bangun tengah malam, jam tidur terpotong). Tidur yang buruk kemudian memperparah ketidakseimbangan hormon, dan mungkin mengurangi produksi melatonin atau meningkatkan inflamasi di tubuh. Dengan kondisi hormonal atau imun yang tidak optimal, sel‑sel abnormal bisa punya kesempatan lebih besar untuk berkembang menjadi kanker. Apalagi jika ditambah faktor‑lain seperti pola hidup kurang sehat, kelebihan berat badan, atau paparan hormon estrogen yang tinggi.

Dengan demikian, stres dan tidur yang buruk bisa dilihat sebagai “pintu belakang” menuju meningkatnya risiko kanker payudara, bukan sebagai penyebab utama tunggal, tetapi sebagai bagian dari puzzle yang lebih besar.


Apa Artinya Untuk Anda, Pembaca Awam?

Bagi pembaca awam di Indonesia, memahami ini berarti kita bisa mengambil langkah‑langkah praktis yang sederhana namun bermakna untuk menjaga kesehatan payudara kita  dan bukan hanya menunggu “faktor besar” seperti gen atau usia muncul.

Pertama, sadari bahwa kualitas tidur itu penting: berusahalah untuk memperoleh tidur yang cukup (umumnya 7‑8 jam bagi banyak orang), bangun dan tidur pada waktu yang relatif konsisten, hindari terlalu banyak paparan cahaya terang atau layar gadget menjelang tidur, serta ciptakan lingkungan tidur yang nyaman.

Kedua, perhatikan tingkat stres Anda: ketika tekanan mulai terasa menetap (bukan sekadar stres sesaat), carilah cara untuk mengelolanya, baik melalui relaksasi, aktivitas fisik ringan, dukungan sosial, atau profesional jika perlu. Meskipun kita tidak bisa menjamin bahwa dengan mengendalikan stres maka kanker payudara tidak akan terjadi, tetapi kita dapat memperkuat sistem pertahanan tubuh kita.

Ketiga, jangan anggap ini sebagai penggantian pemeriksaan rutin. Risiko kanker payudara masih tetap dipengaruhi oleh banyak faktor (hormon, genetika, reproduksi, gaya hidup). Artikel populer kesehatan menyebut bahwa “risk factors for breast cancer” masih meliputi banyak aspek yang sudah jauh dikenal. Maka tetaplah melakukan pemeriksaan payudara sendiri, ikuti saran screening apabila direkomendasikan, dan konsultasikan ke tenaga medis bila ada perubahan mencurigakan.


Solusi dari KALGen Innolab

Sebagai bagian dari upaya pencegahan dan deteksi dini, Kalgen Innolab menawarkan paket pemeriksaan skrining dan konsultasi medis yang membantu wanita memantau faktor-faktor kesehatan terkait stres dan tidur. Melalui pemeriksaan laboratorium yang komprehensif, termasuk penilaian hormon dan indikator inflamasi, layanan ini memungkinkan deteksi dini potensi risiko kesehatan payudara. Dengan dukungan tim profesional, setiap hasil bisa diterjemahkan ke strategi personal untuk meningkatkan kualitas tidur dan mengelola stres, sehingga menjadi langkah proaktif dalam menjaga kesehatan payudara Anda.



Referensi

  1. Alanazi, N., Gu, F., Li, C.-S., Lorenz, R. A., & Hong, C.-C. (2024). Sleep quality and associated factors among survivors of breast cancer: From diagnosis to one year postdiagnosis. Oncology Nursing Forum, 51(2), 163‑174. https://www.ons.org/publications-research/onf/51/2/sleep-quality-and-associated-factors-among-survivors-breast-cancer

  2. Burtow, E. (n.d.). The role of stress in the pathogenesis of cancer (Review). International Journal of Oncology. https://www.spandidos-publications.com/10.3892/ijo.2023.5572

  3. Frontiers in Physiology. (2023). Interplay between stress and cancer—A focus on inflammation. Frontiers in Physiology. https://www.frontiersin.org/journals/physiology/articles/10.3389/fphys.2023.1119095/full

  4. Kakizaki, M., et al. (2017). Long-Term Sleep Duration as a Risk Factor for Breast Cancer: Evidence from a Systematic Review and Dose-Response Meta-Analysis, 2017, 4845059. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5654282/

  5. World Cancer Research Fund/American Cancer Society. (2023). Does sleep affect cancer risk? American Cancer Society. https://www.cancer.org/cancer/risk-prevention/diet-physical-activity/sleep.html


Baca Juga Yang Lainnya

Peran Stres dan Tidur dalam Risiko Kanker Payudara yang Sering Diabaikan
Ditinjau oleh dr. Devi Elora - KALGen Academia Team
06 November 2025
Apa yang akan Terjadi Jika Anda Menolak Mengobati Kanker Payudara?
Ditinjau oleh dr. Devi Elora - KALGen Academia Team
05 November 2025
Apakah Selama Ini Anda Takut Makan Ini Karena Kanker Payudara? Baca Dulu Faktanya!
Ditinjau oleh dr. Devi Elora - KALGen Academia Team
05 November 2025
Artikel Lainnya
Peran Stres dan Tidur dalam Risiko Kanker Payudara yang Sering Diabaikan
tidur-buruk-risiko-payudara
Apa yang akan Terjadi Jika Anda Menolak Mengobati Kanker Payudara?
menolak-terapi-kanker-payudara-konsekuensi
Apakah Selama Ini Anda Takut Makan Ini Karena Kanker Payudara? Baca Dulu Faktanya!
takut-makan-ini-karena-kanker-payudara-ketahui-sekarang
Apa yang Sebenarnya Terjadi dengan Kanker Payudara Usia Muda? Begini Pola Barunya
kanker-payudara-usia-muda-pola-baru-waspada
LOADING ...